Wednesday, 21 September 2016

Jalan di Kuningan Selalu Rusak Walau Sudah di Hotmix


Pesatnya pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot akhir-akhir ini, desa-desa mulai merasakan dampaknya. Namun dilema ketidaksempurnaan pembangunan selalu menghantui. Jalan hotmix yang sedang dikerjakan misalnya, seluruh pedalaman Kabupaten Kuningan terkena pembangunan ini, namun dari semua pekerjaan itu jalan berlubang selalu berulang.

Banyak upaya dilakukan untuk menangani bolongan jalan, awal hotmix mulus dan bagus, dua bulan kemudian bolong itu muncul lagi. Contoh hotmix jalan Karangmangu - Nanggerang yang masih baru dikerjakan tapi sudah bolong kembali. Awalnya saya kira akan di cor tapi kenyataan hanya hotmix biasa. Terkadang suka kesal dengan semua pekerjaan, biaya yang begitu besar tak mampu melepas kerusakan yang berulang.

Hotmix serasa menjadi sia-sia ketika bolong terulang, seperti setengah hati dalam melaksanakan pekerjaan ini, tak ada usaha hebat menghentikan bolongan-bolongan itu. Terasa sekedar menghilangkan image bolong sejenak dan laporan keatasan dengan kertas-kertas tanpa makna.

Selain itu, jalur Rajadanu - Japara mengalami kerusakan parah lagi. Dulu pernah ada pekerjaan tambalan, namun terlihat hanya sekedar menambal lalu mereka pergi, hasilnyapun ya seadanya. Seolah hanya untuk menghabiskan uang saja demi SPJ akhir tahun dan pekerjaan diatas meja beres. Sedih.

Saat ini, sudah terlihat kembali gundukan batu keril dan pasir. Tak lain ini semua untuk menambal kembali. Padahal penambalan sudah dilakukan dua kali, kenapa tidak memakai cara lain untuk menangani kebolongan ini? Entahlah. Yang jelas mereka akan melakukan penambalan kembali.

Selamat jalan bolong dan selamat datang bolong. Jalan bolong menjadi sebuah cerita membosankan. Perjalanan ini sudah jenuh ditemani jalan bolong.

No comments:

Post a Comment